Sambas Times. Petani di Kecamatan Tebas mengeluh harga pupuk mahal, sementara harga Padi dan Jeruk dibawah 5.000 Rupiah perkilogram.
“Sangat prihatin dengan tingginya harga pupuk yang mana pada saat ini tidak sebanding dengan hasil pertanian Padi maupun Jeruk,”. Kata H Bahidin Anggota DPRD Sambas, Kamis (4/8/2022).
Menurut Bahidin, pada hingga saat ini, harga padi dan jeruk masih bawah kisaran 5.000 Rupiah perkilogram.
“Tingginya harga pupuk, dan murahnya harga hasil pertanian tentu sangat memberatkan petani, kata Bahidin.
Wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi. Agar para petani di Kabupaten Sambas bisa meningkatkan hasil pertanian dan ekonomi meteka.
“Saya berharap kepada pemerintah daerah untuk mencari solusinya, agar keberlangsungan usaha petani dapat terus berjalan,” harapnya.

Tak cuma harga jual yang rendah, petani juga mengeluh lantaran harga pupuk saat ini justru lebih mahal.
Dengan harga pupuk yang mahal itu, tentunya sangat membebankan para petani.
“Apabila harga pupuk tidak mengalami penurunan, maka saya menyarankan untuk menggunakan pupuk maupun pestisida alami. Seperti yang bisa kita buat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan usaha tani kita,” jelasnya.
Kalau penggunaan pupuk dan pestisida alami bisa diterapkan, maka usaha tani akan berbiaya murah, dan tentunya petani bisa mendapat untung dari usaha yang dijalankan. (jyn)