Sambas Times. Anggota DPRD Sambas, Yudha Alwin memberikan apresiasi aksi solidaritas pencinta Sepakbola Komunitas Selasa-Kamis (Lamis) terhadap korban suporter Aremania pada tragedi Kanjuruhan.
Sebelum memulai pertandingan Liga Lamis seri ke 4, para pemain menggelar doa bersama untuk korban suporter aremania di lapangan Sepakbola Manggis, Sambas.
“Saya mengapresiasi komunitas pencinta sepakbola Lamis, karena telah memberikan doa bagi korban Suporter Aremamia di stadion Kanjuruhan Malang belum lama ini,” kata Yudha Alwin.
Politisi dari PKB ini menyebutkan, aksi ini merupakan salah satu contoh positif dalam dunia sepakbola dengan memberikan dukungan, walaupun lokasi kejadian berada di tanah Jawa.
Yudha juga menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi paca laha Arema melawan Persebaya di Stadion Kunjuruhan Malang yang menewaskan ratusan orang.
Dia menyebutkan, sepakbola dalah olahraga rakyat yang paling banyak digemari di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sambas, dukungan para supporter membuat pertandingan lebih semarak.
Meski demikian, tak seharusnya pertandingan sepakbola seharga dengan nyawa manusia. “Kita sudah sering mendengar istilah ini, semoga kejadian seperti ini adalah yang terakhir kali dan tidak pernah terjadi lagi,” tuturnya.
Semua pihak harus memetik pelajaran dari peristiwa ini, termasuk insan sepakbola yang ada di Kabupaten Sambas, penataan pertandingan, resiko setiap laga dan tim yang bertanding, hal ini dilakukan agar kejadian tidak terulang.
“Ungkapan keprihatinan dan luka yang mendalam dari pelosok negeri termasuk komunitas Lamis menunjukkan kemanusiaan diatas segalanya. Nyawa manusia lebih berharga dari apapun,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Ipda Hazimi yang juga merupakan anggota kepolisian Polres Sambas mengatakan, aksi ini menjadi bagian dari duka sepakbola Indonesia, termasuk pencinta sepakbola Kabupaten Sambas.
“Saya berharap aksi solidaritas ini tidak hanya dilaksanakan di Komunitas Lamis, tapi juga dilaksanakan para pencinta sepakbola yang ada di Kabupaten Sambas, sehingga doa yang disampaikan bisa meringankan keluarga korban,” ucap mantan pemain sepakbola Gabsis Sambas ini.
Sebelumnya, kerusuhan suporter di stadion kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam lalu menjadi duka mendalam bagi dunia persepakbolaan Indonesia, sekitar 127 jiwa meninggal akibat insiden tersebut. (edo)