Sambas Times. Jakarta. Aliansi Dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) KemdiktiSaintek Indonesia (ADAKSI) keluhkan gaji Dosen Muda ASN 2 Juta Rupiah tanpa Tunjangan Kinerja.
Menyikapi itu, ADAKSI beraudensi dengan Mendikti Saintek, Prof Brian Yuliarto, Sekjen Prof Togar Simatupang dan Irjen, Dr Chatarina Muliana Girsang.
Ketua ADAKSI Dr Fatimah, Wakil dan Jubir Kornas Anggun Gunawan MA, Dr Ir Esther Sanda Manapa dosen Unhas, ikuti audiensi.
Dalam pertemuan tersebut, Esther menyampaikan keluhan dosen muda terkait gaji mereka sekitar 2 juta rupiah, tanpa Tukin. Bahkan ada yang mengeluh Bagaimana mau melamar calon istri dengan pendapatan kecil.
“Keluhan Dosen Muda ASN yang belum menikah, realita ekonomi yang sulit bahkan sekadar mencicil motor pun terasa berat,” ujarnya prihatin.
Berikut Hal Krusial Yang Disampaikan ADAKSI
- Pemberian Tunjangan Kinerja (Tukin) yang merata bagi seluruh dosen ASN di semua perguruan tinggi tanpa terkecuali.
- Penilaian kepangkatan dosen secara objektif dari berbagai aspek.
- Pengendalian Uang Kuliah Tunggal (UKT) agar tetap objektif dan tidak naik secara membebani mahasiswa maupun orang tua.
“Dengan adanya Tukin yang adil, perguruan tinggi bisa menjaga agar besaran UKT tetap terkendali,” tambah Esther.
Esther menegaskan, pemberian Tukin yang merata menjadi langkah penting mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan yang terjangkau dan inklusif.
Berikut Penjelasan Mendiktisaintek Terkait Tukin Dosen ASN
Menteri Diktisaintek Prof Brian Yuliarto mengonfirmasi bahwa Kementerian berencana mencairkan Tukin bagi dosen ASN pada Agustus 2025.
“Kami perlu berkoordinasi untuk pencairan sebesar 2,5 triliun rupiah pada ABT dan berupaya menambah anggaran Tukin dosen,” ujar Prof Brian.
Ia berharap langkah ini dapat meningkatkan kesejahteraan dosen ASN, dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. “Agustus 2025, kita fokus agar ini bisa cair dulu,” pungkas Prof Brian.
Penulis : Muhammad Ridho