Sambas Times. Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kambau Borneo menemukan Dua bangkai Penyu terdampar di Pantai Pesisir Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Selasa (4/10/2022) sore.
“Kami menemukan dua bangkai Penyu terdampar saat melakukan monitoring, diduga akibat maraknya Ilegal Fishing Kapal Pukat Trawl diperairan Paloh,” kata Ketua Pokmaswas Kambau Borneo Irwan.
Irwan mengungkapkan, selama melakukan monitoring sebulan terakhir ini ia sudah menemukan dua bangkai Penyu, dan Nelayan Tradisional juga resah maraknya Kapal Pukat Trawl beraktivitas di Laut Paloh.
“Kita berupaya menjaga dan mengawasi sumber daya Kelautan dan Perikanan bersama stakeholder, akibat oknum yang tidak bertanggung jawab, semua kena imbasnya,” sesal Irwan.
Kami meminta Nelayan Paloh menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, sehingga tidak merusak ekosistem laut, tapi justru nelayan luar datang menggunakan Pukat Trawl merusak ekosistem.
“Aktivitas nelayan luar ini jelas melanggar hukum dan mengakibatkan kerusakan fatal, jadi kami minta aparat berwenang dapat menindak tegas ini,” pintanya.
Dasar laut kita banyak Terumbu Karang yang menjadi sarang Ikan, tempat Penyu mencari makan, tentu sekarang rusak akibat pukat trawl, ini harus menjadi perhatian pemerintah dan pihak berwenang.
“Kami berharap Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kalbar bersama aparat berwenang segera ambil tindakan dan turun langsung kelapangan, sehingga hal ini tidak terjadi,” tukas dia. (edo)