Sambas Times. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung kegiatan Forum Pertemuan Bisnis yang di gelar Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia di Kabupaten Sambas.
Sekda Sambas Ferry Madagaskar saat membacakan sambutan Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan komoditas wilayah perbatasan negara sangat berpotensi dipasarkan ke negara tetangga yakni Malaysia.
Menurutnya, percepatan pembangunan kawasan perbatasan merupakan komitmen pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat.
“Komitmen pemerintah pusat tercermin dalam nawacita ketiga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dukungan Pemprov Kalbar sudah tertuang dalam RPJMD Kalbar tahun 2018-2023, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan tata kelola pemerintah yang berkualitas.
“Kegiatan pembangunan ekonomi kawasan perbatasan telah banyak dilakukan, dengan berbagai skema seperti Kawasan Sentra Produksi dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu,” jelasnya.
Hal tersebut, lanjut dia, sesuai dengan arah kebijakan pembangunan nasional agar wilayah perbatasan negara dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktifitas ekonomi dan perdagangan antar negara.
Menurutnya, salah satu sektor pertanian komoditas unggulan di Kalimantan Barat adalah sawit, Kelapa, Pinang, Lada, Pasta Durian, Sarang Walet, Tanaman Hias, Tepung Tapioka dan lainnya.
“Beberapa komoditas itu telah di ekspor ke 30 negara, sebagai pintu gerbang internasional, PLBN Aruk yang berada di Kabupaten Sambas di resmikan tahun 2017 lalu, dengan menangani kegiatan pelintas barang perdagangan ekspor terhadap berbagai komoditas,” terangnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat lebih meningkatkan pertumbuhan produk dalam negeri, yang lebih utama dari UMKM, memperluas jaringan pasar produk unggulab Kabupaten Sambas kedaerah lain maupun tetangga. (jyn)