Sambas Times. Tiga generasi Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas kompak mengajak masyarakat Kabupaten Sambas melestarikan Adat Istiadat dan Budaya Melayu Sambas.
Pada pengukuhan DPC MABM Kecamatan Sambas Periode 2021-2026, Ir H Burhanuddin A Rasyid Ketua MABM Kabupaten Sambas 2009-2014 mengajak pengurus MABM untuk melestarikan Budaya Melayu Sambas.
“Era modern seperti saat ini generasi muda kita sudah di pengaruh teknologi, Hp Android sudah menyasar anak-anak, sehingga ini menjadi tantangan bagi kita dalam pelestarian budaya,” kata pemilik sapaan Pak De Burhanuddin.
Ia mengatakan, salah satu ciri orang Melayu Sambas tempo dulu pasti bisa mengaji, dan ini harus di pertahankan, sehingga Melayu tidak hilang ditelan jaman, dan ini menjadi tugas MABM.
“Adat budaya Melayu berlandaskan adat dan syara, ini harus di pertahankan dan dilanjutkan generasi kita ke depan, termasuk menjelaskan makna dari budaya Saprahan yang merupakan adat budaya Melayu Sambas kepada generasi kita,” pesannya.
H Subhan Nur Ketua MABM Kabupaten Sambas 2016-2021 mengajak pengurus MABM dapat mengangkat kembali peradaban Melayu ditengah maraknya pengaruh luar yang cepat berkembang di masyarakat.
“Pelestarian budaya harus gencar dilakukan, jangan sampai sejarah Melayu hilang di telan jaman, generasi kita harus ditempa dengan kegiatan budaya, sehingga tetap lestari,” kata Anggota DPRD Kalbar yang juga Dewan Penasehat MABM Kabupaten Sambas.
Ia mengajak pengurus MABM meningkatkan tangkai lomba pada Festival Seni Budaya Melayu (FSBM), dan melibatkan pemuda dalam lomba, termasuk melibatkan pelajar sekolah.
“Agar lomba dan permainan tradisional tetap lestari, libatkan generasi muda dalam lomba, sehingga mereka mengetahui seni dan budaya Melayu Sambas, serta melestarikannya,” pesan Tokoh Melayu Kabupaten Sambas yang eksis mengangkat khasanah Budaya Melayu Sambas.
Misni Safari Ketua MABM Kabupaten Sambas periode 2021-2026 berkomitmen mengangkat khasanah Melayu dengan kegiatan tangkai lomba di setiap kecamatan se Kabupaten Sambas.
“MABM bertugas menjaga khasanah Malayu, dan menjaga adat istiadat Melayu, termasuk pelestarian permainan tradisional budaya tempo kepada generasi muda Kabupaten Sambas,” ujar Misni Safari.
Ia berkomitmen mengangkat kembali seni budaya Melayu melalui FSBN, dan saat ini MABM Kabupaten Sambas telah meminta setiap kecamatan mendata seni dan budaya untuk lomba pada FSBM Kalbar tahun 2024. (edo)