Sambas Times. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Asosiasi Warung Kopi dan Cafe Kabupaten Sambas (AWAS) menolak keberadaan Aming Coffe ditengah usaha Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pemangkat.
Yudiansyah Ketua AWAS menyampaikan keluhan PKL terkait usaha Aming Coffe yang berada ditengah warung kopi tradisional, sehingga memberikan dampak buruk bagi usaha kopi tradisional.
“Keberadaan Aming Coffe yang memiliki Brand besar di tengah PKL tentu dapat mematikan usaha kecil. Sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah,” kata Yudiansyah.
Menurutnya, warung kopi tradisional yang berusaha mempertahankan budaya kopi merakyat akan tergerus jika Brand kopi modern berada di lokasi yang sama. Tentunya menganggu kearifan lokal.
“Ekspansi brand besar itu melukai hati dan mengancam keberlangsungan existence pedagang kopi tradisional. Bbahkan sudah dirasakan PKL Jalan Mohd Hambal, Pemangkat,” bebernya.
Sarjana Ekonomi Untan ini menjelaskan, warkop singkatannya merupakan tempat pelestarian budaya minum kopi yang memiliki kearifan lokal. Bahkan keberadaannya memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Jika ingin ekspansi usaha harus di lokasi khusus, dan tidak berada di warkop PKL tradisional, sehingga tidak mematikan usaha kecil.” Tegas Alumni Fakultas Ekonomi Untan angkatan 2008 mengakhiri.
Penulis : Muhammad Ridho| Dapatkan Update Berita, Ikuti Google News