Sambas Times. Komunitas Pusat Kajian Sejarah dan Peradaban Daerah (Pusaka Saprah) Sambas meminta dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas untuk mencari benda-benda bersejarah.
Aan Ketua Komunitas Pusaka Saprah menjelaskan, ia bersama rekan-rekannya mencari benda-benda bersejarah menggunakan Magnet Fishing.
“Kami sering mencari benda-benda bersejarah menggunakan Magnet Fishing. Alat ini biasa digunakan untuk ekspedisi mencari benda-benda bersejarah di sungai,” ujar Aan, Kamis (7/9/2023).
Aan mengungkap, selain granat, pihaknya juga menemukan koin-koin kuno dan bagian dari kapal SS Borneo yang tenggelam di Sungai Debatok, Desa Tebing Batu, Kecamatan Sebawi tahun 1856.
Saat ini, Pusaka Saprah belum memiliki fasilitas untuk menyimpan barang bersejarah. Dirinya meminta Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan untuk menampung barang yang didapat.
“Kita ingin sekali berkolaborasi dengan pihak Pemda Sambas. Baik dengan Perpustakaan Daerah ataupun di Bidang Budaya Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas,” ujarnya.
Dengan kerjasama yang diharapkan , bisa bersama-sama melakukan ekspedisi. Eksplorasi dan melakukan kajian kajian untuk membukukan ataupun menuliskan semua benda-benda yang ditemukan.
Ketua Pustaka Saprah berharap pemerintah daerah memiliki regulasi terkait dengan penerapan pelajaran sejarah lokal, baik untuk pembelajaran SD SMP hingga SMA.
Sebelumnya tim Pusaka Saprah juga melakukan ekspedisi di Puncak Gunung Senujuh, Daerah sange’ Teluk Kembang, Tanjung Kadok Sebangkau.
“Kemungkinan nanti kita akan melakukan ekspedisi kembali, tapi masih belum ditetapkan. Karena kita merupakan sebuah lembaga Swadaya, jadi melihat cuaca dan biaya kita,” tutupnya.
Penulis : Yanra | Dapatkan Update Berita, Ikuti Google News














