Sambas Times. Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) resmi berubah status menjadi Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (UNISSAS).
Perubahan status berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1257 Tahun 2024. Perubahan ini menjadi langkah besar dalam upaya pengembangan pendidikan tinggi di wilayah perbatasan Indonesia.
Rektor IAIS Dr Arnadi MPd mengucapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses transformasi institusi ini.
Menurutnya, perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan simbol dari semangat baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih inklusif dan kompetitif.
“Keputusan ini adalah hasil kerja keras dan doa bersama dari seluruh civitas akademika, masyarakat, serta dukungan penuh dari Kementerian Agama RI,” katanya semangat.
Arnadi mengatakan, ini merupakan awal dari tanggungjawab yang lebih besar bagi UNISSAS dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
“UNISSAS berkomitmen untuk mengembangkan program studi baru yang berorientasi pada kebutuhan masa depan. Baik di bidang keislaman, sains, maupun teknologi,” janjinya.
UNISSAS Harus Mampu Bersaing di Nasional dan Internasional
Langkah ini, menurutnya, akan menjadikan UNISSAS sebagai universitas yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“UNISSAS akan mempersiapkan berbagai program inovatif, termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga lulusan UNISSAS memiliki kompetensi global tanpa melupakan akar budaya lokal dan nilai-nilai keislaman,” lanjutnya.
Perubahan status ini juga menjadi momentum memperkuat sinergi antara universitas, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Dengan status baru, UNISSAS diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di wilayah Sambas dan sekitarnya,” harapnya.
Ia juga berkomitmen, UNISSAS dapat memberikan kontribusi nyata membangun semangat baru mencetak lulusan yang berkarakter, berintegritas, dan mampu berkontribusi bagi bangsa.
“Perubahan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Sambas. Tetapi juga sebagai inspirasi untuk terus membangun pendidikan tinggi yang inklusif dan berdaya saing,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Ridho | Dapatkan Update Berita, Ikuti Google News