Sambas Times. Willy Penasehat Conservation Action Network (CAN) Thryve.earth asal Jerman melakukan survey lapangan lahan gambut Kecamatan Teluk Keramat, Jumat (29/3/2024).
Willy mengatakan, restorasi lahan gambut wilayah Desa Sungai Baru dilakukan karena kondisinya sudah rusak, dan penurunan gambut yang sangat tampak jelas.
“Karena kondisi tidak baik, rencana program agroforestri lahan gambut CAN dan upaya proyek karbon thryve.eart kemungkinan masih belum bisa dilakukan.” Tegas Willy.
Ia menegaskan, survey belum bisa terlaksana karna hasil penilaiannya gambut wilayah Teluk Keramat sudah rusak, dan penurunan gambut yang sangat tampak jelas.
“Kita sudah meneliti dan melakukan cek lahan gambut, sehingga perlu dikaji ulang lagi dengan upaya yang cukup panjang,” tegas dia.
Tenaga teknis Fasilitator Desa (Fasdes) BRGM, Teo Iswandi menyambut bola kedatangan penasehat dari Thryve.earth asal Jerman, Willy.
“Kunjungan ini memberikan banyak ilmu bagi, dari hasil yang ia sampaikan, ternyata begitu pentingnya gambut ini harus dijaga,” ujarnya.
Teo berharap masyarakat tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar, dan tidak menanam sawit pada lahan konservasi gambut.
“Kerusakan lahan gambut disebabkan pembukaan lahan dengan cara membakar. Sehingga perlu kebersamaan menjaga lahan gambut, sebagai penyumbang udara yang kita hirup,” ajaknya.
Dalam survey itu, Willy didampingi tenaga teknis Fasdes BRGM Teo Iswandi dan Miranti, serta pendamping perhutanan Rahmat.
Survey turut dihadiri perwakilan Pemdes dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Sungai Baru, dan dilanjutkan dengan diskusi bersama Kades dan LPHD Sungai Baru, Berlimang, Lela, dan Trimandayan.
Penulis : Riskiyansyah | Dapatkan Update Berita, Ikuti Google News