Sambas Times. Pantai Bayuan, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas memiliki potensi alam yang indah, selain pantai, laut biru dan hamparan pasir putih, juga terdapat Hutan Mangrove yang terpelihara.
Keindahan alam pantai bayuan semakin mempesona karena terdapat Kepah Kunau yang memiliki ekonomis tinggi, serta terdapat Kepah Nipah, Kepiting, Tengkuyung di Hutan Mangove ditepian Sungai Bayuan.
Saat berkunjung ke Vila Subhan Nur di Pantai Bayuan, Sambas Times diajak masyarakat Desa Temajuk Ibu Nanti, Ibu Lina, Ibu Lisur, Ibu Sarinah yang akan mencari Kunau dan Kepah Nipah, Minggu (27/8/2022) di lokasi Vila Subhan Nur yang dikelola Agustian.
Oh iya, Kunau sejenis kepah yang didapat di pasir aliran sungai bayuan, bentuk kunau lebih besar dan gemuk dari kepah nipah, dengan warna putih dan oren kehitam-hitaman diujungnya, rasanya lebih empuk, tanpa menggunakan garam, kepah kunau sudah asin, karena terdapat di air payau antara sungai dan laut.
Bagi yang ingin merasakan nikmatnya kepah kunau, bisa berkunjung ke Pantai Bayuan, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, cara mencarinya bisa dirasakan dengan tangan dan kaki di pasir aliran air, atau menggunakan parang yang di toreh-torehkan ditepi sungai sampai berbunyi benturan parang dan kunau.
Ibu Nanti salah satu pencari kunau dan kepah nipah menjelaskan, dari kecil ia sudah senang mencari kedua menu seafood tersebut, selain nikmat untuk di konsumsi, juga banyak warga yang memesan langsung kepada dirinya.
“Selain untuk konsumsi, kunau juga dijual, biasa ada yang pesan, satu kilonya 10 ribu rupiah, sekali mencari biasa sampai lima kiloan, begitu juga dengan kepah nipah, pernah dalam setengah hari dapat hingga belasan kilo,” katanya.
Hal senada disampaikan Ibu Lina dan Ibu Lisur saat mencari kunau di sungai bayuan, ia menjelaskan tidak semua pantai di Kecamatan Paloh terdapat kunau, dan rasanya sangat enak.
“Tidak semua pantai yang bermuara sungai terdapat kunau, kalau kepah nipah banyak, ini lah uniknya di Desa Temajuk, khususnya di pantai bayuan,” ujar Ibu Lina dan Ibu Lisur sambil menunjukkan kunau yang didapatnya.
Usai mencari kunau, selanjutnya Ibu Nanti, Ibu Lina dan Ibu Lisar menyusul Ibu Sarinah mencari kepah nipah yang tidak jauh dari tempatnya mencari kunau.
Ibu Sarinah yang sedang mencari kepah menjelaskan, cara mencari kepah kurang lebih seperti mencari kunau, hanya saja kepah nipah di cari di sela-sela akar mangrove atau nipah.
“Cari kepah agak masuk ke hutan mangrove, sekitar 10 meter dari sungai, kalau disini banyak mangrove dari pada nipah, dan saat mencari kepah banyak nyamuk, maka kami menggunakan baju lengan panjang,” ujar Istri Agustian pengelola objek Wisata Pantai Bayuan.
Agustian pengelola Vila Subhan Nur menjelaskan, selain Kunau dan Kepah, di sungai bayuan dan hutan mangrove juga terdapat kepiting, untuk menangkapnya kita menggunakan bubu dengan umpan ikan.
“Untuk mencari kepiting, kita cukup melemparkan bubu yang diikat tali di tepi sungai, yang paling bagus di alur air keluar masuk, setelah bubu terpasang, keesokan harinya baru kita lihat bubu nya saat air surut,” jelasnya.
Usai mencari kepah nipah dan kunau, selanjutnya Ibu Nanti, Ibu Lina, Ibu Iisur dan Ibu Sarinah memasak kepah nipah dan kunau untuk makan siang bersama Sambas Times dan keluarganya di Vila Subhan Nur. (edo)