Sambas Times. Tiga Politeknik Negeri di Kalimantan Barat menggelar Lokakarya Internalisasi Pengembangan Kemitraan Pentahelix di Kabupaten Sambas, Jumat (8/11/2024).
Tiga perguruan tinggi tersebut diantaranya, Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) dan Politeknik Negeri Ketapang (Politap).
Lokakarya Internalisasi Pengembangan Kemitraan Pentahelix berdasarkan potensi daerah dan klasterisasi wilayah unggulan yang dilaksanakan di Aula Poltesa diikuti para dosen dan pihak terkait.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan kemitraan pentahelix merupakan kolaborasi antara lima pihak, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk mencapai target yang lebih inklusif, akseleratif dan konkrit.
Direktur Poltesa, Yuliansyah dalam sambutannya menjelaskan, lokakarya ini merupakan pengembangan ekosistem pentahelix, kegiatan ini merupakan penguatan internal bagi mereka yang terlibat dalam lokakarya.
“Tujuan kegiatan ini untuk pengembangan ekosistem Pentahelix yang bersifat internal. Mereka Yang terlibat masih dalam satu ikatan kemitraan, yaitu konsorsium tiga Politeknik yang ada di Kalbar,” jelasnya.
Lokakarya Untuk Penguatan Potensi Daerah
Yuliansyah menegaskan, tujuan dari lokakarya ini agar kedepannya lebih kepada penguatan cluster unggulan atau klasterisasi dari potensi masing-masing wilayah.
“Kita ingin riset-riset dosen itu berbasis cluster unggulan, atau potensi unggulan kewilayahan. Bisa jadi satu daerah itu punya potensi yang belum tergarap secara maksimal, ini akan kita dorong melalui penelitian dan PKM dosen,” terangnya.
Yuliansyah menjelaskan, pad intinya mereka ingin berkontribusi jika pemerintah memberikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada masyarakat kelompok tani.
“Sekarang Alsintan menjadi salah satu topik yang digaungkan presiden kita Prabowo. Karena arahnya adalah ke lumbung pangan pada pertanian,” ungkapnya.
Politeknik ingin berkontribusi jika pemerintah memberikan bantuan Asinan kepada masyarakat kelompok tani. “Kita rancang bangun alsintan sesuai potensi wilayah yang diperlukan, sehingga membantu produktivitas pertanian,” harapnya.
Melalui lokakarya itu, direktur berharap para dosen bisa membuat peta jalan yang mengarah pada potensi daerah, sehingga dapat menunjang hasil produktivitas dengan memanfaatkan prodi yang ada di Poltesa.
“Ekosistem kemitraan ini membuat kita harus punya peta jalan yang tidak boleh sesuai keinginan kita pribadi. Kalau hasil inventaris kita ke pertanian, ya semua prodi arahnya kesana,” tegasnya.
Penulis : Noorhalizah | Dapatkan Update Berita, Ikuti Google News