Sambas Times. Aktivitas alat berat dan Truk angkutan material pekerjaan Water Front (WF) menyebabkan kerusakan jalan di sepanjang lokasi WF, Desa Dalam Kaum, Sambas.
Ketua Komisi IV DPRD Kalbar H Subhan Nur menyesalkan aktivitas pekerjaan proyek WF mengabaikan faktor lingkungan. Sehingga menyebabkan kerusakan jalan lingkungan.
“Seharusnya aktivitas angkutan alat berat menggunakan ponton, bukan jalan. Karena beban jalan tidak sesuai sesuai dengan alat berat yang digunakan, akibatnya jalan umum rusak,” kesal Subhan.
Subhan mengatakan telah mengingatkan pelaksana pekerjaan saat kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kalbar beberapa bulan lalu. Agar angkutan material menggunakan ponton, nyatanya alat berat melintas jalan.
“Kita telah ingatkan pelaksana kerja angkutan berat menggunakan ponton, mereka sudah menyanggupi, ternyata tidak diindahkan, akibatnya jalan rusak,” tegas Subhan.
Begitu juga penimbunan tebing WF, seharusnya melihat kondisi tanah. Tetapi pelaksana pekerjaan memaksakan menimbunnya, akibatnya tebing runtuh karena tidak sanggup menahan beban.
“Pihak pelaksana harus bertanggung jawab memperbaiki kerusakan jalan yang disebabkan aktivitasnya. Dan kami Komisi IV DPRD Kalbar akan kembali meninjau pekerjaan proyek tersebut,” tegas Ketua DPD Nasdem Kabupaten Sambas. (edo)