Sambas Times. Ratusan Mahasiswa Kabupaten Sambas mendatangi Kantor DPRD dan mengajak Fraksi DPRD Sambas turut menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Rabu (7/9/2022).
Kehadiran ratusan mahasiswa tersebut disambut Ketua DPRD Sambas Abu Bakar beserta Tiga Wakil Ketua DPRD dan anggota DPRD Sambas lainnya di halaman Kantor DPRD Sambas.
Ratusan mahasiswa tersebut menyuarakan kenaikan harga BBM beralaskan Bantuan Langsung Tunai (BLT) oleh pemerintah tidak realistis dan menyengsarakan rakyat.
Saat ini pemerintah sedang memperbaiki Stunting, dan sekarang pemerintah menaikan harga BBM, bagaimana stunting bisa tercapai kalau harga barang juga ikut naik.
“Pemerintah berupaya memperbaiki Stunting, bagaimana bisa berhasil jika BBM naik, masyarakat menjerit, semua barang naik, bagaimana stunting bisa tercapai,” kata Idrus Presma Poltesa yang di amini ratusan mahasiswa yang hadir.
Selain menyampaikan empat tuntutan, mahasiswa juga meminta Fraksi DPRD Sambas menyatakan sikap menolakan kenaikan BBM dan meminta Fraksi DPRD menandatangani surat pernyataan.
Pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM disampaikan Arifidiar dari Fraksi Golkar, Syarif H Karim fraksi PDI Perjuangan, Mujahar Fahri Fraksi Demokrat, Anwari fraksi Gerindra, Ramzi fraksi PAN, Junaidi fraksi Hanura, Eko Suprihatino fraksi PKS, Erwin Johana dari fraksi PKB.
Sedangkan penandatanganan penolakan BBM di tandatangani Syarif H Karim Fraksi PDI Perjuangan, H Bahidin fraksi
Golkar, Nandes fraksi PAN, Lerry Kurniawan Figo fraksi Nasdem, Mujahar Fahri fraksi Demokrat, Winardi fraksi PKS, Junaidi fraksi Hanura dan Erwin Johana fraksi PKB.
Wakil Ketua DPRD Sambas Arifidiar memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan menyikapi Empat tuntutan mahasiswa, dan kami DPRD Kabupaten Sambas sepakat menolak kenaikan harga BBM.
“Anggota DPRD adalah wakil rakyat, dan kami berkomitmen menyikapi aspirasi masyarakat sama dengan adek-adek mahasiswa, bahwa DPRD dengan tegas menolak kenaikan harga BBM,” tegasnya.
Ferdinan Solihin Wakil Ketua DPRD Sambas menegaskan hal serupa, bahwa seluruh fraksi DPRD ikut bersama mahasiswa menolak kenaikan harga BBM, dan kami mengajak Tiga perwakilan mahasiswa untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi ini ke DPRD Provinsi Kalbar.
“Kita akan menyampaikan aspirasi ini ke DPRD Provinsi Kalbar, dan kami mengajak tiga perwakilan mahasiswa untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM ini ke DPRD Kalbar,” pungkasnya.
Empat tuntutan yang disampaikan mahasiswa pertama, Menolak dengan tegas kenaikan BBM bersubsidi, kedua mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas mafia BBM.
Ketiga, mendesak DPR RI untuk membahas kembali Pasal-pasal bermasalah dalam RKUHP dengan transparan dan melibatkan partisipasi publik, dan ke empat mendesak Pemda Sambas segera membentuk Satgas Anti Mafia BBM. (edo)