Home / Pendidikan

Kamis, 17 Juli 2025 - 09:53 WIB

Pendidikan Karakter adalah Kunci, Bukan Pelengkap

Bayu MPd. Dosen Universitas Sultan Muhammad Tsyafiuddin Sambas (UNISSAS)

Bayu MPd. Dosen Universitas Sultan Muhammad Tsyafiuddin Sambas (UNISSAS)

Sambas Times. Ditengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, dunia pendidikan Indonesia terus bergerak menyesuaikan diri. Kurikulum diperbarui, metode pembelajaran dimodernisasi, dan infrastruktur pendidikan ditingkatkan.

Ditengah semua upaya itu, satu hal yang sering kali terpinggirkan, bahkan dianggap pelengkap, adalah pendidikan karakter. Padahal, jika kita jujur menelaah, krisis yang tengah dihadapi bukan semata-mata soal rendahnya literasi atau numerasi.

Lebih dalam dari itu, kita menghadapi krisis nilai: menurunnya empati, minimnya integritas, dan lemahnya tanggung jawab sosial. Ini bukanlah persoalan teknis pendidikan, tetapi cerminan lemahnya penanaman karakter.

Pendidikan karakter seharusnya menjadi jantung dari sistem pendidikan, bukan aksesoris yang ditempelkan di sela-sela pelajaran akademik. Karakter adalah pondasi dari segala bentuk pengetahuan dan keterampilan.

BACA JUGA:  Kuliah Umum Poltesa Hadirkan Ketua Komisi V DPR RI

Tanpa karakter, kecerdasan bisa menjadi alat yang disalahgunakan. Tanpa empati, ilmu bisa kehilangan sisi kemanusiaannya. Tanpa tanggung jawab, prestasi menjadi semu.

Sayangnya, pendekatan terhadap pendidikan karakter di banyak sekolah masih bersifat formalistic, sebatas slogan, hafalan nilai, atau kegiatan seremoni.

Karakter Bukan Tempat Mentransfer Informasi

Karakter dibentuk dari keteladanan, konsistensi, dan penghayatan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah harus menjadi ruang hidup nilai, bukan sekadar tempat mentransfer informasi.

Kita membutuhkan transformasi paradigma: pendidikan karakter tidak boleh lagi diperlakukan sebagai “muatan lokal” atau bagian dari ekstrakurikuler semata.

Ia harus diintegrasikan secara utuh ke dalam proses pembelajaran, pembinaan guru, dan budaya sekolah.

BACA JUGA:  Poltesa Jalin Kerjasama Dengan Telkom University

Setiap mata pelajaran harus menjadi wahana menumbuhkan nilai. Setiap guru harus menjadi agen karakter, bukan hanya pengajar konten.

Dalam jangka panjang, bangsa ini tidak hanya membutuhkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral.

Kita butuh pemimpin yang jujur, profesional yang berempati, wirausaha yang bertanggung jawab, dan warga negara yang peduli terhadap sesama. Semuanya berakar dari karakter.

Oleh karenanya, berhentilah memperlakukan pendidikan karakter sebagai pelengkap. Ia adalah kunci untuk membentuk masa depan Indonesia yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga kokoh dalam nilai dan integritas.

Penulis : Bayu MPd Dosen Universitas Sultan Muhammad Tsyafiuddin Sambas (UNISSAS) | Dapatkan Update Berita, Ikuti Google News

Share :

Baca Juga

IAIS Sambas

Pendidikan

365 Calon Wisudawan IAIS Sambas Ikuti Yudisium ke XIV
Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP IAIS

Pendidikan

Mahasiswa Bidikmisi dan KIP IAIS Bagikan Sembako di Sebangun
JSSB Peluang Ekonomi dan Wisata Bahari

Budaya

JSSB Peluang Ekonomi dan Wisata Bahari
Pelajar Kecamatan Tangaran mengikuti sosialisasi UKS di Masjid Baiturahman Desa Arung Medang, Kecamatan Tangaran, Jumat (22/2/2025).

Pendidikan

Tingkatkan Mutu Pendidikan Dan Kesehatan Melalui UKS
Politeknik Negeri Sambas

Pendidikan

Yuliansyah Resmi Dilantik Sebagai Direktur Poltesa Periode 2025-2029
Calvin bersama Kepala Sekolah, Guru dan Pelajar SMKN 1 Teluk Keramat mengabadikan momen foto bersama.

Pendidikan

Calvin Pelajar SMKN 1 Teluk Keramat Ikuti SSHP ke Jepang
Politeknik Negeri Sambas

Pendidikan

Hasil Penyaringan, Yuliansyah Peroleh Dukungan Tertinggi Suara Senat
Mahasiswa ADI Sambas bersama Direktur ADI dan Pemerintah Desa Merpati mengabadikan program pembinaan keagamaan

Pendidikan

Mahasiswa ADI Sambas Laksanakan Pembinaan Keagamaan
error: Content is protected !!