Sambas Times. Semakin berkembangnya zaman semakin canggih pula teknologinya, termasuk alat transportasi.
Namun saat ini aktifitas perahu tambang dikawasan pasar Sambas mulai berkurang, pasalnya transportasi yang digunakan masyarakat menggunakan transportasi darat.
Hal ini membuat transportasi zaman dahulu semakin terpinggirkan. Salah satunya perahu tambang penyeberangan di area Pasar Sambas yang dulu menjadi primadona ibu rumah tangga belanja ke pasar.
Salah satu penambang perahu di Pasar Sambas, Muhammad Arif Ismail mengatakan hingga saat ini warga yang ingin menyeberang sungai mulai sepi.
“Sangat sepi sekali warga yang ingin menyebrang menggunakan perahu, karena saat ini banyak warga memiliki kendaraan pribadi, seperti roda dua dan empat,” kata Ismail, Senin (26/07/2022).
Dengan berkurangnya warga yang ingin menyeberang menggunakan jasa tambang perahu, tentunya juga mengurangi omset pendapatan.
“Kalau kami penambang perahu tidak sebanyak dulu lagi. Saat ini hanya tersisa lima buah perahu saja,” terangnya.
Ismail menambahkan, dulu awalnya penambang perahu sempat populer sekali, bahkan banyak perahu tambang di lokasi Pasar Sambas tersebut. Namun hingga kini mulai berkurang.
“Untuk harga penyebrangan perahu tambang sekitar Rp. 2.000/orang, bahkan sudah bisa menyeberangi antar desa, yaitu Desa Pasar Melayu dan Tumok Manggis, Durian, Tanjung Mekar dan Desa Dalam Kaum,” terangnya.
Ia mengungkapkan dalam satu hari pendapatan dari tambang perahu rata rata hanya berkisar belasan ribu rupiah saja.
“Ya, kalau satu hari penghasilan kami berkisar belasan ribu saja. Untuk yang ingin merasakan transportasi sungai bisa mendatangi dermaga yang ada di Pasar Melayu mulai pukul 06.00 – 12.00 WIB,” terangnya.
Selain itu, Ismail berharap pemerintah desa maupun kabupaten bisa memperbaiki dermaga Pasar Sambas yang hampir belasan tahun tidak diperhatikan, sehingga setengah dermaga digenangi air sungai kalau air pasang.
“Selain dermaga yang rusak, jembatan untuk ke tempat penyeberangan juga sudah mulai patah, sehingga membuat orang yang ingin menyebarang susah dan terhambat,” tutupnya. (hen)