Sambas Times. Harga Sawit tak kunjung mengalami kenaikan, petani Sawit Desa Pusaka, Kecamatan Tebas berinisiatif menggunakan Pupuk Kandang untuk menekan inflasi.
“Saat ini harga pupuk mahal, harga barang semua naik, sedangkan harga Sawit stabil, jadi kami berinisiatif menggunakan pupuk kandang untuk Sawit,” kata Margono, Selasa (11/10/2022) di Sambas.
Pupuk kandang jauh lebih murah dan mudah didapat untuk kebun sawit, jadi saat ini kita masih menggunakan pupuk kandang untuk mengimbangi stabilnya harga sawit ditengah kenaikan barang.
“Untuk sementara kami mencari pupuk kandang, kotoran sapi atau kambing dari masyarakat yang kami beli, selanjutnya kotoran tersebut kami jadikan pupuk,” jelas Margono.
Ia mengatakan, sawit yang ia tanam saat ini sebanyak 160 batang, dan menghasilkan buah dengan masa panen dua kali dalam satu bulan.
“Dalam satu bulan kita panen 2 kali, dalan satu kali panen menghasilkan sekitar 700-800 kg Buah Tandan Segar (BTS) Sawit, karena hasil buah belum merata,” katanya.
Ia berharap, harga sawit bisa terus naik, mengingat biaya perawatannya cukup tinggi yang saat ini harga dengan Rp 1.700 perkilogramnya.
“Sebelumnya sempat turun Rp 1.000, sekarang harganya Rp. 1.700, semoga harga sawit bisa naik, karena biaya perawatannya cukup besar,” harapnya. (dra)